YOUR POST TITLE HERE

SOME DESCRIPTION OF YOUR POST HERE

YOUR POST TITLE HERE

SOME DESCRIPTION OF YOUR POST HERE

YOUR POST TITLE HERE

SOME DESCRIPTION OF YOUR POST HERE

YOUR POST TITLE HERE

SOME DESCRIPTION OF YOUR POST HERE

YOUR POST TITLE HERE

SOME DESCRIPTION OF YOUR POST HERE


10 Sekolah Termahal di Dunia


Berapa banyak biaya yang akan dikeluarkan oleh para orang tua agar anak-anak mereka mendapat pendidikan yang terbaik?

Menurut sebuah survei yang dilakukan oleh National Association of Independent Schools di Amerika Serikat (AS), biaya rata-rata pendidikan anak di sekolah swasta mahal di AS adalah sekitar US$ 45.000 (Rp 427.725.000) atau US$ 56.074 (Rp 532.983.370) jika termasuk biaya asrama/tahun.

Sementara itu Huffington Post melaporkan biaya tahunan untuk day school -- sekolah reguler tanpa asrama -- adalah sekitar US$ 20.000 (Rp 190.100.000).

Menurut sebuah artikel dari Wall Street Journal, biaya tahunan di Riverdale Country School, sebuah sekolah swasta di New York City, harganya bisa lebih mahal daripada biaya satu tahun di Priceton atau Harvard.

Harga tersebut dianggap pantas dengan adanya fasilitas mewah, penawaran kursus yang menyaingi beberapa universitas elite, kesempatan untuk belajar dengan anak-anak dari konglomerat dan bangsawan, serta bimbingan konsultasi yang bekerja sama dengan kampus-kampus terbaik.

Tak hanya sekolah-sekolah swasta di Amerika saja yang mengenakan biaya luar biasa tinggi. Biaya sekolah per tahun di Institut Le Rosey di Swiss misalnya bisa mencapai US$ 99.566 (Rp 946.374.830), sudah termasuk biaya asrama.

Sekolah swasta di Asia juga bisa mengempeskan kantong, Singapura United World College SEA masuk daftar 10 sekolah swasta yang sangat mahal.

Sekolah yang memiliki murid dari tingkat TK sampai kelas 12, bisa mengenakan biaya US$ 48.403 untuk murid-murid asrama dan US$ 24.884 (Rp 236.522.420) untuk sekolah reguler day school.

Berikut adalah daftar 10 sekolah swasta termahal di dunia:

1. Institut Le Rosey, Swiss



Biaya tahunan sekolah dan asrama: US$ 124.165 (Rp 1.180.188.325)

Institut Le Rosey didirikan pada tahun 1880 di Rolle, Swiss. Sekolah ini memiliki 400 siswa. Bangunan kampus yang berdiri di atas lahan yang luasnya hampir 70 hektar ini menawarkan banyak fasilitas antara lain 10 lapangan tenis, kawasan berkuda dan taman skateboard. Siswanya pun belajar dengan 4 bahasa pengantar. Sekolah ini memiliki alumni dari kalangan para raja dan bangsawan.

2. Middlesex School, AS



Biaya tahunan sekolah dan asrama: US$ 62.784 (Rp 596.761.920)
Biaya tahunan untuk siswa reguler: US$ 50.210 (Rp 477.246.050)

Sekolah yang terletak di Concord, Massachusetts, Amerika Serikat, ini didirikan pada tahun 1901. Sekolah ini menerima 375 siswa dari kelas 9 sampai kelas 12. Dengan biaya tersebut di atas, Middlesex menawarkan 29 jenis olahraga yang bisa diikuti oleh para murid. Sekolah ini memiliki 40 siswa internasional dari 18 negara.

3. Lawrence Academy, AS



Biaya tahunan sekolah dan asrama: US$ 65.685 (Rp 624.335.925)
Biaya tahunan untuk siswa reguler: US$ 50.544 (Rp 480.420.720)

Sekolah yang terletak di Groton, Massachusetts, AS ini berdiri pada tahun 1793. Lawrence memiliki 400 siswa yang berada di kelas 9 sampai 12. Dengan biaya mahal, kampus ini menawarkan pengalaman belajar yang tak biasa antara lain naik kereta anjing di Minnesota dan mempelajari kelelawar di hutan hujan Australia.

4. Collge Alpin International Beau Soleil, Swiss



Biaya tahunan sekolah dan asrama: US$ 116.234 (Rp 1.104.804.170)

Sekolah Collège Alpin International Beau Soleil terletak di Villars-sur-Ollon, Swiss, berdiri pada 1910. Kampus yang memiliki pemandangan pegunungan Alpen Perancis juga memiliki tempat-tempat tujuan ekspedisi salah satunya Madagaskar.

Kampus ini memiliki 180 siswa yang berasal dari berbagai bangsa. Begitu beragamnya, persentase kebangsaan siswa yang ada di sekolah itu jumlahnya masing-masing tak lebih dari 10%.

5. Eton College, Inggris



Biaya tahunan sekolah dan asrama: US $62.654 (Rp 595.526.270)

Sekolah yang berdiri pada tahun 1440 ini terletak di Windsor, Inggris. Eton College adalah sekolah khusus pria yang memiliki 1.300 siswa yang berusia mulai dari 13 sampai 18 tahun.

Para siswa di sekolah ini belajar dengan menggunakan dua bahasa modern yaitu bahasa Inggris dan Bahasa Latin sebagai bahasa utama. Sekolah ini memiliki banyak alumni tokoh-tokoh terkenal, termasuk di antaranya keluarga Kerajaan, atlet Olimpiade dan 19 menteri Inggris. Begitu lulus dari sekolah ini, para siswa memiliki peluang besar untuk diterima di perguruan tinggi yang mereka inginkan.

6. The Hotchkiss School, AS



Biaya tahunan sekolah dan asrama: US$ 56.599 (Rp 537.973.495)
Biaya tahunan untuk siswa reguler: US $48.122 (Rp 457.399.610)

Sekolah yang berdiri pada tahun 1891 ini terletak di Lakeville, Connecticut, Amerika Serikat. Berdiri di atas lahan sekitar 827 hektar, The Hotchkiss School memiliki 600 siswa yang duduk di kelas 9 sampai 12. Dengan biaya yang tinggi, sekolah ini memiliki banyak fasilitas olahraga di antaranya 15 lapangan tenis, dua arena hoki, dan lapangan golf.

Selain berasal dari Amerika Serikat, murid-murid di sekolah ini juga berasal dari 28 negara lainnya. Terdapat 7 tingkat bahasa pengantar yang digunakan dalam proses belajar di sekolah ini yaitu dari bahasa Cina, Perancis, Latin, Yunani, Spanyol, dan Rusia.

7. United World College Of South East Asia, Singapura



Biaya sekolah tahunan dan asrama: US$ 60.378 (Rp 573.892.890)
Biaya tahunan untuk siswa reguler: US$ 34.040 (Rp 323.550.200)

Sekolah yang berdiri pada tahun 1971 ini terletak di Dover Singapura. Dengan 3.000 murid dari tingkat TK sampai kelas 12, sekolah ini menawarkam berbagai fasilitas yang lengkap dan mewah. Beberapa di antaranya adalah 20 lapangan bulu tangkis, enam lapangan voli dan dua kolam renang ukuran olimpiade. Para siswanya berasal dari sedikitnya 39 negara. Bangunan sekolah ini terkenal dengan sistem pendingin udaranya yang menggunakan tenaga surya terbesar di dunia yang ramah lingkungan.

8. The Lawrenceville School, AS



Biaya sekolah tahunan dan asrama: US$ 63.649 (Rp 604.983.745)
Biaya tahunan untuk siswa reguler: US$ 52.648 (Rp 500.419.240)

The Lawrenceville School berdiri pada tahun 1810, terletak di Lawrenceville, New Jersey. Sekolah ini memiliki 800 murid yang duduk di kelas 9 sampai 12. Bangunan sekolah ini memiliki luas hingga 700 hektar dengan 34 bangunan utama.

Sekolah ini memiliki pembicara-pembicara terkenal mulai dari penyanyi Jimmy Buffet sampai pemimpin Kuba, Fidel Castro. Para siswanya juga memiliki kesempatan yang sangat besar untuk masuk Ivy League College. Sementara 43 siswa dari tiga angkatan kelulusan di sekolah ini diterima di Princeton.

9. Appleby College, Canada



Biaya sekolah tahunan dan asrama: US$ 67.277 (Rp 639.467.885)
Biaya tahunan untuk siswa reguler untuk tingkat 11-12: US$ 44.892 (Rp 426.698.460)

Sekolah yang berdiri pada tahun 1911 ini terletak di Oakville, Ontario, Canada. Sekolah ini memiliki 750 siswa yang duduk di kelas 7 sampai 12 dan menawarkan program pendidikan di luar kelas yang tak biasa seperti perjalanan dengan menggunakan perahu kano atau hidup di gurun. Appleby College juga memiliki 22 tim atletik dan tim AS yang bersaing di arena

10. Riverdale Country School, Amerika Serikat



Biaya tahunan untuk sekolah menengah dan atas: US$ 52.413 (Rp 498.185.565)

Sekolah yang berdiri sejak tahun 1907 ini terletak di Bronx, New York. Sekolah ini memiliki luas hingga 27 hektar sehingga menjadikannya sekolah terbesar di New York. Terdapat 1.000 siswa yang duduk di tingkat pra-TK sampai kelas 12.

Riverdale Country School menghasilkan alumni terkemuka seperti John F Kennedy and Robert F Kennedy; sekolah juga melibatkan siswa ke dalam berbagai konferensi terkenal seperti Lokakarya Design Thinking yaitu suatu cara berpikir yang praktis dan kreatif dalam memecahkan suatu masalah atau pekerjaan dan Aspen Ideas Fest.


20 Merk yang Melekat Pada Orang Indonesia



20 Brand yang Mendarah Daging

Halo Blogger,
Minum aqua, bakar baygon, makan indomie, dan masih banyak lagi. Merk-merk beraneka barang bertebaran di pasar Indonesia. Kadang bahkan saking kuatnya suatu brand, ia pun digunakan untuk menyebut nama barang yang dimaksud. Berikut beberapa brand di Indonesia yang seolah-olah sudah menjadi nama dari barang itu sendiri.

1. Honda
“Eh si Rohim punya Honda baru lho / Oh iya? beli apa dia? / Vega R yang keluaran terbaru” Ada yang aneh dalam percakapan ini? Ya, Vega R adalah keluaran Yamaha, bukan Honda. Tapi begitulah adanya. Di sebagian masyarakat, kata “Honda” berarti sepeda motor. Apapun merknya. Entah motornya Vega, Jupiter, Smash, Pulsar, atau Vespa sekalipun, tetap saja disebutnya “Honda”

2. Aqua
Seorang kawan pernah berkelakar. Di restoran dia pesan aqua sebagai minumannya. Tapi kok yang datang malah air mineral bermerk Club. Tapi memang merk Aqua sudah sangat sangat sangat mendarah daging. Setiap air mineral dalam kemasan adalah Aqua. Jadi jangan heran kalo ada orang yang bilang “Eh mau ke warung ya? Nitip Aqua dong. Tapi aquanya yang Nestle aja ya” padahal Aqua dan Nestle kan saling berkompetisi ya. Hehehe

3. Baygon
Domestos atau Hit hampir tidak pernah diucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita hampir selalu menyebutnya Baygon. Ya, Baygon juga sangat sangat sangat mendarah daging. Bahkan saking mendarah dagingnya, sampai Koran-koran (terutama Koran kriminasl) tak segan menulisnya sebagai headline berita tanpa imbalan sepeser pun dari produsen Baygon.
Contoh Baygon sebagai Judul Berita

4. Rinso
“Nyonyah, rinsonya abis / Yaudah beli dulu Bi / yang Attack kan ya Nyah? / iya, kaya biasanya aja”. Padahal si Nyonyah kan pakai Attack, tapi tetap saja disebutnya Rinso. Soklin, Daia, Boom, dan teman-teman yang lainnya juga tak jarang disebut sebagai Rinso. Ya, Rinso juga adalah salah satu merk yang mendarah daging

5. Odol
Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa Odol sesungguhnya adalah sebuah merk dagang. Tepatnya, merk dagang yang bukan lagi mendarah daging, tapi sudah merasuk sampai ke tulang-tulang segala. Saking hebatnya, merk pasta gigi ini (meskipun sudah tidak beredar lagi) kini bisa dibilang digunakan oleh semua orang sebagai kata ganti bagi pasta gigi itu sendiri.
Spoilerfor Ini Dia Penampakan si Odol


6. Toa
Seorang teman pernah bilang “Eh Toa itu merk? Gua baru tau”. Saking seringnya kita menyebut Toa untuk menggantikan nama Megaphone, akhirnya ya barang itu menjadi bernama Toa deh.
Spoilerfor Contoh Produk Lain Toa Electronics


7. Sanyo
Saya beberapa kali melihat iklan tempel di jalan “Terima Service Sanyo”. Yang dimaksud adalah service pompa air. Tapi masyarakat sudah kadung menyebut pompa air dengan sebutan Sanyo. Tak peduli merknya sebetulnya Shimizu atau Maspion.

8. Indomie
“Eh kalo belanja jangan lupa beli indomie ya”. Padahal yang kemudian dibeli adalah Mie Sedap. Yak, Indomie juga adalah salah satu merk yang mendarah daging, sampai digunakan untuk menyebut mie instan dari merk apapun.

9. Antis
Di era modern ini banyak orang membawa-bawa gel cuci tangan ke mana-mana. Merknya bermacam-macam. Ada Antis, Dettol, Handy Clean, juga Lifebuoy. Tapi tiap kali waktunya makan, seseorang yang membutuhkannya biasanya bertanya “Ada yang punya Antis?”. Kalau sudah begitu, yang bawa gel cuci tangan bermerk Dettol, Handy Clean, atau Lifebuoy pun otomatis akan menjawab “Ada nih”.

10. Hansaplast/Tensoplast
Dulu sekitar tahun 1990an, kalau luka biasanya ada yang menyarankan “Tempelin tensoplast”. Memasuki tahun 2000an, saran itu bergeser menjadi “Tempelin hansaplast”. Padahal keduanya adalah merk dagang dari produk plester luka, yang masing-masing mendarah daging di 2 zaman.

11. Betadine
Sama seperti nomer sebelumnya. Saran lain jika ada luka lecet atau sejenisnya adalah “Kasih Betadine!”. Padahal obat merah yang dioleskan belum tentu bermerk Betadine.

12. Molto

Ibu-ibu di rumah kalau nyuci cuma pake “Rinso” kadang suka kurang puas. Biasanya agar cucian harum dan lembut, mereka menambahkan Molto. Moltonya pun bukan cuma ada yang bermerk Molto, tapi juga ada yang merk Soklin Softener dan lain-lain. Hehehe.

13. Autan
“Dek nanti pas Pramuka jangan lupa bawa Autan, banyak nyamuk”, ujar seorang Ibu pada anaknya. Padahal si Ibu itu kemudian membekali anaknya dengan lotion anti nyamuk bermerk Sofell.

14. Royco
“Tolong beliin Royco di warung dong”, ujar seorang Ibu. Ketika orang yang dimintainya tolong itu pulang dengan membawa bumbu kaldu merk Sasa atau Masako, Si Ibu juga tidak akan protes. Karena yang dimaksud Si Ibu dengan “Royco” adalah bumbu kaldu itu sendiri, tak masalah merknya bukan royco, tetap disebut sebagai Royco.

15. Chiki
Suatu hari di dalam sebuah mobil yang sedang menyusuri jalan antar kota, terjadi percakapan berikut: “Beli cemilan dulu yuk? / Mau beli apaan? / Chiki-chikian aja.” Mereka pun kemudian mampir ke sebuah minimarket, dan yang dibeli ternyata adalah snack bermerk Happy Tos dan Kusuka. Yak, Chiki sebagai salah satu merk juga sudah merupakan kata yang digunakan untuk menyebut snack itu sendiri.

16. Blueband
Seorang pembantu yang baru bekerja pernah menawari majikannya. “Pak, sarapannya mau roti pake selai apa pake Blue Band?”. Sang majikan sejenak merasa geli. Tapi memang begitulah, di beberapa daerah, mentega disebut sebagai Blue Band. Walaupun merknya Simas atau Palmboom, tetap saja panggilan kesayangannya adalah Blue Band.

17. Google

“Eh bandara di Palembang namanya apa ya? / Google aja”. Memang google bukan merujuk nama barang sih. Tapi segala aktivitas menelusuri sesuatu di internet menggunakan search engine (walaupun yahoo atau yang lain), seringkali disebut dengan Googling.

18. Warrior/Converse
Ada yang waktu kecilnya masih ingat dengan sepatu Warrior? Juara banget ya kayanya. Semua anak membanggakannya dengan menyebut-nyebut “Sepatu Warrior Sepatu Warrior”. Padahal Warrior sendiri adalah salah satu merk, dan sepatu yang anak-anak itu kenakan merknya beraneka ragam. Ada K-zoot, Kasogi, North Star, dan sebagainya. Tapi tetap saja. Namanya Warrior.
Zaman berubah. Sepatu casual kini menjadi milik Converse dengan produk sneakersnya. Semua jenis sneakers pun oleh (sebagian) masyarakat disebut sebagai sepatu Converse. Tak peduli merknya apa.

19. Kijang
Kijang sejatinya adalah merk dagang dari sebuah mobil keluaran Toyota. Tapi dalam penggunaannya, kata “Kijang” sendiri justru setara dengan Sedan, Pick Up, Truk, atau Bus, yaitu sebagai jenis mobil. Bagi yang kurang hafal jenis dan merk mobil, atau yang bermaksud mempersimpel pembicaraan, jenis mobil minibus biasa disebut sebagai Kijang.

20. Kentucky
Colonel Sanders boleh berbangga. Ayam goreng buah karyanya kini menjadi sangat terkenal. Bahkan nama “Kentucky” yang digunakannya sebagai merk kini digubakan untuk merujuk segala jenis Fried Chicken. Di kelas penjaja fried chicken kaki lima pun, tak jarang yang memajang nama “Ayam Goreng Kentucky” atau “Ayam Goreng Kentaki”.
Spoilerfor Tepung Bumbu Ayam Goreng pun Dijual dengan Embel-embel "Ayam Kentucky"

Sumber : Kaskus