Pernahkah anda memikirkan mengapa seseorang bisa menjadi milyuner sementara banyak orang lainnya tidak?
Apa sebenarnya yang membedakan antara para milyuner dengan orang-orang kebanyakan?
Dalam posting kali ini, saya akan ungkap perbedaannya dari sisi cara berpikir. Para milyuner memiliki cara berpikir yang lain dari orang kebanyakan.
Saya berikan sebuah contoh terlebih dahulu…
Waktu lebaran, ketupat yang ada di meja makan bagi orang kebanyakan tidak lebih sebagai makanan yang lezat disantap. Sementara di otak seorang milyuner, yang muncul adalah “maukah orang-orang menukarkan uangnya dengan ketupat ini?”
Tidak cukup di sana, rangkaian pertanyaan dari otak milyuner akan berlanjut:
- Bagaimana proses membuatnya?
- Apa saja investasi yang diperlukan?
- Berapa biayanya?
- Berapa lama produk anda itu bisa bertahan?
- Dimana bisa dijual?
- Bagaimana iklim kompetisinya?
- Bisakah dibuat produk tambahannya?
- Berapa biayanya?
- Bagaimana cara memulainya?
- dan seterusnya
Mungkin ada yang ragu apakah anda juga bisa berpikir seperti milyuner. “Saya kan orang biasa saja,” mungkin itu alasan anda.
Namun mari jangan rendahkan diri anda sendiri. Setiap orang dianugerahi pikiran yang luar biasa. Bedanya hanya tidak setiap orang melatih pikirannya seperti para milyuner.
Anda bisa mulai dari sekarang untuk melatih anugerah dari Tuhan ini. Sedikit demi sedikit usaha yang anda lakukan, pasti berdampak dramatis terhadap kehidupan anda selanjutnya.
Mulailah berjanji untuk berlatih cara berpikir para milyuner. Serta jangan lupa tingkatkan selalu kemampuan anda untuk meng-ACTION-kan ide-ide yang anda miliki. Uletlah berusaha seperti kisah seorang Sam dalam blog Pak Joko Santoso. Dalam beberapa waktu ke depan, anda akan tercengang atas perubahan yang terjadi pada anda.
Namun ketika anda mulai menapak jalur kesuksesan itu, anda harus memiliki mental yang kuat. Sebab “angin”-nya makin kencang. Biasanya ada saja orang yang tidak suka dengan keberhasilan seseorang. Karena mereka mungkin menganggap diri mereka lebih pintar dari pada anda, tapi mereka tidak bisa seberhasil anda.
Kritikan yang mereka lontarkan bukan untuk mendorong anda naik ke level lebih tinggi lagi, tapi untuk menjatuhkan anda. Anda tentu bisa membedakan mana kritikan yang positif dan sebaliknya yang memang bertujuan negatif. Saat itulah anda harus belajar menangani orang-orang semacam itu.
Tapi hal paling penting pertama adalah anda harus berhasil terlebih dahulu. Berikut ini saya sampaikan juga ciri-ciri pikiran para milyuner yang bisa anda tiru:
- Begitu ada produk baru, orang kebanyakan berpikir ingin memilikinya. Sedang para pebisnis atau pengusaha bertanya,”Bagaimana saya bisa membuat produk yang mirip untuk bisnis saya?” Atau “bagaimana kelebihan produk itu bisa diterapkan dalam produk saya?”.
Atau secara singkat, orang kebanyakan bersikap konsumtif, sedang pebisnis produktif. - Orang kebanyakan alergi terhadap perubahan. Sedang pikiran para milyuner mengakrabinya. Perubahan adalah kawan dekat.
- Orang kebanyakan menerima sesuatu seperti apa adanya. Sebaliknya pikiran milyuner selalu mencari cara bagaimana membuat sesuatu lebih baik lagi.
- Orang kebanyakan bersikap reaktif, sedang para milyuner bersikap proaktif.
- Orang kebanyakan menyangka kalau kesuksesan yang diraih seseorang lebih dikarenakan keberuntungan. Sedang milyuner mencari tahu “mengapa mereka bisa sukses?” dan “bagaimana mereka juga bisa melakukannya?”.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar